- Pada Bagian awal saat pertama kali film ini mulai, terdapat adegan "ada beberapa pemuda islam yg berpeci, bersarung dan berbaju kokoh yang bertemu dangan pemuda tionghowa Hendra (Rio Dewanto), kemudian pemuda muslim tersebut mengejek Hendra (Rio Dewanto) dan terjadilah perkelahian (kemudian dileraikan oleh ustadz), kemudian para pemuda muslim tadi saat kemasjid untuk shalat berjamaah dia tidak ikut shalat berjamah karena imamnya adalah ustad yang melerai mereka saat berkelahi dengan Hendra (Rio Dewanto).
- Dalam film “?” ada cerita tentang Rika yang semula Muslimah, kemudian murtad masuk Nasrani, karena kecewa suami berpoligami. Rica pun berdalih, bahwa kemurtadannya, bukan berarti membenci ataupun mengkhianati Tuhan. Sepanjang cerita, Rika ditampilkan sebagai sosok yang ideal, toleran, arif dan bijak. Ibu dan anak Rika yang semula menentang kemurtadan Rika, akhirnya bisa menerima. Dalam cerita ini ada narasi: “…semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju kea rah yang sama, mencari satu hal yang sama, dengan satu tujuan yang sama, yaitu: Tuhan.”
adegan ini sungguh menjelekkan islam, yaitu poligami menyebabkan seorang rika pindah agama, karena poligami tersebut merusak rumah tangga dan pindah agama/murtad tersebut bukan merupakan suatu penghianatan terhadap tuhan, padahal telah jelas didalam alquran "agama yang diridhoi allah adalah islam dan agama yang benar adalah islam dan ALLAH tidak akan mengampuni orang yg menyekutukan dia/Syirik (menyembah selain ALLAH).
kemudian dari narasi “…semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju kearah yang sama, mencari satu hal yang sama, dengan satu tujuan yang sama, yaitu: Tuhan.” terkesan menyatakan semua agama itu sama (bertentangan dengan Qur'an dan Hadits)
kemudian dari narasi “…semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju kearah yang sama, mencari satu hal yang sama, dengan satu tujuan yang sama, yaitu: Tuhan.” terkesan menyatakan semua agama itu sama (bertentangan dengan Qur'an dan Hadits)
- Dalam film “?” ada cerita tentang Surya yang bermain drama pada hari Raya Paskah di gereja dengan peran menjadi Yesus. Sebelum pentas, Surya berlatih memperagakan Yesus disalib di dalam masjid, lalu direstui oleh ustadz yang mengajar di masjid tersebut. Saat pentas di gereja pun banyak orang berpenampilan laki-laki muslim dan muslimah yang ikut berpartisipasi menonton dan membagikan bingkisan Paskah kepada jemaat gereja.
pada hadits nabi SAW
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.Disini sangat jelas tak mengapa kita ikut merayakan agama lain sebagai bentuk tolong-menolong/toleransi/meskipun hal tersebut tidak diyakini dalam hati.
islam toleransi dan menghormati agama lain bukan berarti Islam membolehkan ikut campur dalam peribadatan agama lain
- Dalam film “?” ada cerita tentang Menuk, seorang muslimah berjilbab, yang kerja di restoran Cina yang menjual dan menyajikan daging babi. Saat shalat, Menuk melaksanakan shalat di tempat kerjanya, dan saat tugas Menuk menghidangkan babi dengan nyaman tanpa ada sikap galau atau pun riskan.
disini bertentangan dengan prinsip halal haram menurut islam.
"JIka sumbernya haram makanya Hasilnya pun Haram" seperti "meskipun harta tersebut untuk disedekahkan tapi kalau harta tersebut dapat dari cara haram, maka tetaplah haram dan berdosa"
meskipun dikatakan difilm tersebut alat masak, alat potong dan alat makan babi dipisahkan dengan yg lainnya. ini juga beranggapan tidak apa/halal orang islam berjualan babi yang diharamkan toh kita tidak makan dagingnya, kan yg haram kalau dimakan.
kesimpulan saya: apa jadinya jika film ini ditonton untuk mereka yang awam atau tidak mengerti islam, di mindset mereka akan tertanam islam=rusuh/tidak toleril/teroris dll.
Pertanyaan untuk umat kristen, "apakah kalian setuju peran yesus dimainkan oleh seorang muslim pada film ini?
saran saya untuk siapapu dan agama apapun lebih baik tidak usah menonton film ini, kalau hanya ingin melihat realita lihat lah langsung pada kenyataanya bukan pada film yang alur ceritanya dibuat-buat.
dan jangan sampai kita terhasut oleh adudomba ini, cukuplah belanda selama 3.5 abad yang menghasut kita.
sekian review dari saya dan terimaksih :)
"JIka sumbernya haram makanya Hasilnya pun Haram" seperti "meskipun harta tersebut untuk disedekahkan tapi kalau harta tersebut dapat dari cara haram, maka tetaplah haram dan berdosa"
meskipun dikatakan difilm tersebut alat masak, alat potong dan alat makan babi dipisahkan dengan yg lainnya. ini juga beranggapan tidak apa/halal orang islam berjualan babi yang diharamkan toh kita tidak makan dagingnya, kan yg haram kalau dimakan.
- Dalam film “?” ada cerita tentang Tan Kat Sun, pemilik restoran Cina penjual babi, yang toleran terhadap karyawan muslimnya dengan mempersilahkan shalat, namun akhirnya mati pasca penyerangan restoran Cinanya oleh sekelompok orang Islam. Diceritakan juga, bahwa restoran Cina penjual babi tersebut di bulan puasa, merugi karena sepi pengunjung.
kesimpulan saya: apa jadinya jika film ini ditonton untuk mereka yang awam atau tidak mengerti islam, di mindset mereka akan tertanam islam=rusuh/tidak toleril/teroris dll.
Pertanyaan untuk umat kristen, "apakah kalian setuju peran yesus dimainkan oleh seorang muslim pada film ini?
saran saya untuk siapapu dan agama apapun lebih baik tidak usah menonton film ini, kalau hanya ingin melihat realita lihat lah langsung pada kenyataanya bukan pada film yang alur ceritanya dibuat-buat.
dan jangan sampai kita terhasut oleh adudomba ini, cukuplah belanda selama 3.5 abad yang menghasut kita.
sekian review dari saya dan terimaksih :)
0 comments:
Post a Comment