Honda Motor Corporation hari ini mengumumkan melaksanakan kerjasama dengan Perfektur Kumamoto untuk menguji coba mobil listrik, hibrida plug-in atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), skuter dan cart listrik. Pada 20 Desember, lalu Honda juga melakukan hal yang sama dengan Perfektur Saitama.
Pada prgoram tes ini Honda menggunakan empat kendaraan. Pertama Fit listrik, sedan Inspire hibrida plug-in (PHEV), skuter dan cart (motor roda empat). Pada saat yang sama juga diuji-coba sistem pengisian yang memperoleh energi dari matahari (berada di lingkungan pabrik Honda).
Siklus Atkinson
Khusus untuk mobil hibrida, Honda coba mengikuti sebagian teknologi yang digunakan Toyota pada Prius. Untuk itu, sedan Inspire dipasang mesin empat silinder, 2.0 liter dengna teknologi khas Honda i-VTEC dengan siklus Atkison.
Selanjutnya, Honda menggunakan dua motor listrik (satu motor dan satu lagi generator) dan baterai lithium-ion. Motor listrik utama menghasilkan tenaga maksimum 120 kW, bertugas menggerakkan mobil sekaligus mengubah mengubah energi kinektik saat mobil direm menjadi listrik. Satu lagi adalah generator yang menghasilkan listrik sampai 100 kW.
Hubungan antara mesin dengan motor listrik plus generator berbeda dengan yang diterapkan oleh Toyota. Pada Honda, motor listrik dan mesin konvensional bisa bekerja secara independen.
Hibrida Plug-In
Seperti dijelaskan oleh ahli Honda, hibrida plug-in Honda bisa dijalankan dengan mobil tenaga listrik saja (mobil listrik), hibrida (mesin konvensional dan motor listrik) dan mesin bensin saja. Juga memungkinkan menjalankan mobil dengan mesin bensin sedangkan generator menghasilkan listrik untuk disimpan di baterai.
Sayang tidak dijelaskan detil konsep hibrida plug-in ini. Honda hanya mengatakan, motor dan generator berada di samping mesin. Selanjutnya motor dan generator bisa dibebaskan (putus) melalui kopling. Sedangkan pada hibrida Toyota, mesin, motor dan generator dihubungkan oleh roda gigi planet dan tidak dapat diputuskan. Artinya, saat mesin bensin menjalankan mobil masih berhubungan dengan motor listrik.
Baterai
Kapasitas baterai yang digunakan 6kWH dipasang di bagasi. PHEV hanya dapat digunakan untuk menempuh jarak 25 km (listrik). Dengan menggunakan listrik bertegangan 100 volt, pengisian butuh waktu empat jam, sedangkan tegangan 200 volt hanya 1,5 jam.
Sel baterai dibuat oleh Blue Energy Co Ltd, bekerja sama dengan Honda dan GS Yuasa Corp. Sel dibuat menggunakan materi berbeda dari yang digunakan untuk baterai Civic hibrida yang akan diluncurkan tahun depan.
Mobil Listrik (EV) | Hibrida Plug-In (PHEV) | |
Mesin | - | 2,0 liter, 4-sil, segaris, siklus Atkinson, i-VTEC |
Transmisi | - | E-CVT |
Motor | Koaksial | Sistem dua motor (penggerak, generator & regenerator |
Tenaga motor maks. | 92 kW | 120 kW |
Tipe Baterai | Lithium-ion (Toshiba) | 6 kWh, lithium-ion, Blue Energy |
Jarak tempuh (listrik) | Di atas 160 km | 25 km |
Kecepatan maks. (listrik) | 144 km/jam | 100 km/jam |
Lama pengisian | 100V: di bawah 12 jam 200 V: di bawah 6 jam Cepat 30 menit (80 %) | 100 V: di bawah 4 jam 200 V: di bawah 1,5 jam |
EV-Neo | Monpal ML200 | |
Motor | Motor DC tanpa borstel (brushless) | |
Tenaga maks | 2,8 kW | |
Tipe baterai | Lithium-ion, Toshiba | Timah hitam (Panasonic) |
Jarak tempuh | Di atas 34 km (30 km/jam, jalan rata) | 25 km (6 km/jam, jalan datar) |
Lama pengisian | 100 V, normal: 3,5 jam 200 V, cepat: 0,5 jam | 100 V: 9 jam |
0 comments:
Post a Comment