Gelombang tumpahan minyak mentah berskala besar di Teluk Meksiko kini mulai menciptakan "zona kematian" baru yang masif bagi biota laut akibat kehabisan oksigen. Setidaknya para sarjana menemukan lebih dari 150 penyu laut dan 12 lumba-lumba mati atau sekarat.
"Biasanya akibat kebocoran minyak di laut dangkal, apa saja meluncur ke permukaan. Dampak terburuk tentu saja dialami makhluk permukaan, seperti penyu, lumba-lumba, dan burung," kata Paul Montagna, ahli ekologi maritim Institut Penelitian Harte, Selasa (18/5/2010).
Montagna khusus mempelajari ekologi laut Teluk Meksiko. Kebocoran di kilang minyak Deepwater Horizon, Teluk Meksiko, di lepas pantai Louisiana, Amerika Serikat, ini terjadi di laut dalam. Sumur yang bocor berada di kedalaman 5.000 kaki di bawah permukaan laut. Selain menyemburkan minyak ke permukaan, sumur mengeluarkan ter, aspal, dan lumpur yang membunuh berbagai biota di laut dalam.
Zona kematian
Montagna menyebutkan, lingkungan laut yang tercemar kini adalah "zona kematian" baru bagi jutaan makhluk di laut, termasuk plankton, mikroba, dan organisme lain. Sebelumnya, teluk sudah menjadi zona kematian akibat limbah industri pertanian yang mengalir lewat Mississippi.
Ikan, udang, lumba-lumba, burung, dan makhluk hidup lain yang migrasi dari sekitar muara Mississippi ke timur kini terjebak lagi oleh tumpahan minyak dari sumur Deepwater Horizon. Selain karena minyak mentah, cairan kimia beracun (dispersant) yang dituangkan ke laut untuk mengurai minyak juga dapat memutuskan aliran oksigen.
Sudah lebih dari 580.000 galon cairan beracun dituang ke laut dan dialirkan lewat pipa ke sumur. Wilma Subra, ahli kima dan konsultan Jaringan Aksi Lingkungan Louisiana, dan Chris D'Elia, serta Dekan Fakultas Pantai dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Louisiana, merisaukan hal yang sama.
Michael Ziccardi—dokter hewan yang ikut misi penyelamatan satwa liar di pesisir Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Florida—menuturkan, 156 penyu mati akibat pencemaran ini. Seorang staf Wildlife Louisiana menyebutkan, 5 spesies lumba-lumba terancam. Sekitar 12 lumba-lumba mati. Burung relatif aman, tetapi kondisinya bisa memburuk.
Tekanan berkurang
Sudah satu bulan, sejak kebocoran pada 20 April, Teluk Meksiko tercemar. Dari 5.000 barrel minyak menggelontor per harinya, kini 2.000 barrel di antaranya ditekan pihak operator, BP PLc. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan semburan minyak, termasuk menurunkan kubah raksasa seberat 100 ton.
BP PLc juga sudah melibatkan 750 kapal, termasuk skimmer, tongkang, kapal pandu, dan penampung minyak, untuk membersihkan tumpahan di permukaan. Sejauh ini, 15.600 klaim ganti rugi diajukan dan 2.700 di antaranya dibayar oleh BP PLc.
SUMBER
"Biasanya akibat kebocoran minyak di laut dangkal, apa saja meluncur ke permukaan. Dampak terburuk tentu saja dialami makhluk permukaan, seperti penyu, lumba-lumba, dan burung," kata Paul Montagna, ahli ekologi maritim Institut Penelitian Harte, Selasa (18/5/2010).
Montagna khusus mempelajari ekologi laut Teluk Meksiko. Kebocoran di kilang minyak Deepwater Horizon, Teluk Meksiko, di lepas pantai Louisiana, Amerika Serikat, ini terjadi di laut dalam. Sumur yang bocor berada di kedalaman 5.000 kaki di bawah permukaan laut. Selain menyemburkan minyak ke permukaan, sumur mengeluarkan ter, aspal, dan lumpur yang membunuh berbagai biota di laut dalam.
Zona kematian
Montagna menyebutkan, lingkungan laut yang tercemar kini adalah "zona kematian" baru bagi jutaan makhluk di laut, termasuk plankton, mikroba, dan organisme lain. Sebelumnya, teluk sudah menjadi zona kematian akibat limbah industri pertanian yang mengalir lewat Mississippi.
Ikan, udang, lumba-lumba, burung, dan makhluk hidup lain yang migrasi dari sekitar muara Mississippi ke timur kini terjebak lagi oleh tumpahan minyak dari sumur Deepwater Horizon. Selain karena minyak mentah, cairan kimia beracun (dispersant) yang dituangkan ke laut untuk mengurai minyak juga dapat memutuskan aliran oksigen.
Sudah lebih dari 580.000 galon cairan beracun dituang ke laut dan dialirkan lewat pipa ke sumur. Wilma Subra, ahli kima dan konsultan Jaringan Aksi Lingkungan Louisiana, dan Chris D'Elia, serta Dekan Fakultas Pantai dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Louisiana, merisaukan hal yang sama.
Michael Ziccardi—dokter hewan yang ikut misi penyelamatan satwa liar di pesisir Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Florida—menuturkan, 156 penyu mati akibat pencemaran ini. Seorang staf Wildlife Louisiana menyebutkan, 5 spesies lumba-lumba terancam. Sekitar 12 lumba-lumba mati. Burung relatif aman, tetapi kondisinya bisa memburuk.
Tekanan berkurang
Sudah satu bulan, sejak kebocoran pada 20 April, Teluk Meksiko tercemar. Dari 5.000 barrel minyak menggelontor per harinya, kini 2.000 barrel di antaranya ditekan pihak operator, BP PLc. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan semburan minyak, termasuk menurunkan kubah raksasa seberat 100 ton.
BP PLc juga sudah melibatkan 750 kapal, termasuk skimmer, tongkang, kapal pandu, dan penampung minyak, untuk membersihkan tumpahan di permukaan. Sejauh ini, 15.600 klaim ganti rugi diajukan dan 2.700 di antaranya dibayar oleh BP PLc.
SUMBER
0 comments:
Post a Comment